Selasa, 29 April 2014

Hasil Wawancara SeputarPermasalahan yang Ada di Indonesia: Ekonomi dan Pekerjaan

I. Pendahuluan


Pemilihan calon pemimpin baru Republik Indonesia dalam waktu dekat ini akan diadakan, bagaimana tanggapan masyarakat tentang pemimpin yang pantas untuk memimpin negara ini? Saya pun mengadakan wawancara mengenai permasalahan yang ada di Indonesia dengan bagaimana pemimpin yang cocok untuk menyelesaikannya.



II. Permasalahan Ekonomi dan Pekerjaan di Indonesia

Kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Maka itu dibutuhkan perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional yang disebut pertumbuhan ekonomi.

III. Hasil Wawancara

Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan dari kami kepada mereka soal permasalahan di atas, antara lain:


1. Bagimana pendapat anda dengan keadaan perekonomian di Indonesia saat ini?
2. Apa penyebab tersendatnya laju perekonomian di Indonesia?
3. Apa dampak dari perekonomian di indonesia yang rendah bagi masyarakat?
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia?
5. Menurut anda, apa upaya untuk mengurangi angka pegangguran di Indonesia?
6. Bagaimana hubungan antara ekonomi dan pegangguran?
7. Pemimpin  yang seperti apa yang dapat mengatasi masalah ekonomi yang rendah dan peganggutan?
8. Siapa pemimpim yang pantas untuk menjabat di tahun sekarang?


Berikut adalah hasil jawaban dari beberapa narasumber:


  • Nama: Erna
  • Pekerjaan: Wiraswasta

1. Sangat memperihatinkan karena perekonomian di Indonesia tidak stabil yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
8. Membingungkan dan rahasia.


2.  Semakin maraknya korupsi di Indonesia.
3.  Semakin banyak orang yang tidak dapat membeli kebutuhan pokok, tidak dapat menyekolahkan anak.
4. Menstabilkan nilai rupiah, meningkatkan lapangan kerja.
5.  Memperbanyak lapangan kerja.
6. Rendahnya perekonomian menyebabkan lapangan kerja yang rendah dan semakin banyak pengangguran.
7. Pemimpin yang tegas, bijaksana, bertanggung jawab.


  • Nama: Shandy
  • Pekerjaan: Mahasiswa


1. Menurut saya, keadaan perekonomian di indonesia sudah lebih baik. Terlihat dari bukti bahwa adanya peningkatan orang berpendapatan lebih atau kaya saat ini di Indonesia. Namun masih banyak sekali orang yang pendapatannya dibawah rata-rata.


2. Lapangan kerja yang tidak merata, kesempatan kerja yang kecil dan tingkat pendidikan yang rendah.
3. Kebutuhannya tidak tercukupi, tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan yg optimal
4. Harus meningkatkan mutu pendidikan, pemerataan lapangan kerja, bantuan pemerinah
5. Kalau pengangguran gak bisa mencukupi kebutuhan dan mendapatkan kualitas hidup yang baik. Karna pengangguran dan ekonomi dapat berpengaruh
6. Pemimpin yang mengerti betul tentang ekonomi, yang dapat memotivasi, dan bertanggung jawab dalam perekonomian indonesia.
7.Menurut saya Gita Wirjawan. Karna beliau berkompeten dalam bidang ekonomi.



  • Nama: Yulius Parinding
  • Pekerjaan: Pegawai Swasta




Minimnya perekonomian global di dunia yang tidak banyak mempengaruhi ekonomi IndonesiaDaya saing barang eksport negara kita tidak maju dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China, Jepang dan lainnyaRegulasi atau peraturan dari Pemerintah yang tumpang tindih atau terlalu berbelat-belit.- SDM atau Sumber daya manusia yang belum memadai Pendapatan per-kapita masyarakat rendah, sehingga kemampuan untuk membeli kebutuhan sehari-hari belum mencukupi. Mengundang sebanyak mungkin investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.- Pemerintah harus banyak mendorong ekspor barang dan jasa ke luar negri.- Pengusaha harus banyak membuka lapangan pekerjaan.- Meningkatkan mutu pendidikan.Dibukanya program pelatihan ketenagakerjaanJika ekonomi meningkat dan kebutuhan masyarakat tercukupi atau tersedia, maka dengan otomatis pengangguran berkurang.- Singkat saja, Indonesia ini perlu pemimpin yang bijaksana dan yang dapat membasmi bersih Korupsi.

  • Nama: Reddi Rahmadilaga
  • Pekerjaan: Mahasiswa


1. Kedaan Ekonomi Indonesia menurut saya saat ini hanya terlihat baik di luarnya. Sedangkan dibaliknya terdapat banyak kerapuhan yang jika tidak segera diperbaiki bisa meruntuhkan sistem ekonomi.
2. Tidak teraturnya sistem ekonomi. Semua orang ingin memonopli. 
3. Dampak ekonomi yang rendah adalah tidak meratanya kesejahteraan. Di satu sisi rakyat kaya raya, di satu sisi rakyat melarat.
4. Membuka lapangan pekerjaan padat karya yang dapat menyedot banyak tenaga kerja.
5. Hubungannya sangat erat karena banyaknya pengangguran membuat laju ekonmi tidak berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat yang selalu tumbuh.
6. Pemimpin yang tegas dan bertanggungjawab dalam menjalankan program-programnya.
7. Joko Widodo


IV. Kesimpulan

Permasalahan di Indonesia terkait ekonomi dan pekerjaan memang cukup rumit. Hal tersebut diakui banyak rakyatnya. Oleh karena itu kita butuh pemimpin yang baik. Menurut hasil wawancara mereka adalah Joko Widodo dan Gita Wirjawan untuk memimpin negara ini.

Rabu, 16 April 2014

SOSIALISASI

Peran Sosialisasi 
Lingkungan Sosial: Dampak Isolasi

Diri dan Sosialisasi
Pedekatan Sosialisasi dalam Diri
Diri adalah identitas yang membedakan dari orang lain.

Kita belajar siapa diri kita dengan berinteraksi dengan orang lain.
Pandangan kita tentang diri kita berasal dari kontemplasi kualitas pribadi dan memberikan kesan bahwa kita adalah tentang bagaimana orang lain memandang kita. Diri adalah sumber untuk berinteraksi dengan orang lain.

Tokoh tokoh dalam Sosiologi antara lain:
  1. Mead: Tahapan diri
  2. Goffman: Presentasi tentang diri
  3. Freud: Diri adalah hasil bersosialisasi
  4. Piaget: Interaksi sosial adalah kunci untuk perkembangan

Sosialisasi dan Perjalanan Hidup
- Pendekatan perjalanan hidup: Sangat terlihat pada faktor-faktor sosial yang mempengaruhi orang-orang yang ada di sepanjang hidup manusia. Perjalanan hidup yang panjang dilalui dengan adanya beberapa tantangan yang sulit dalam bersosialisasi sepanjang perjalanan hidup.
- Antisipatif Sosialisasi dan Resosialisasi
Sosialisasi antisipatif: Proses sosialisasi di mana seseorang "berlatih" untuk pekerjaan di masa depan dan hubungan sosialnya.

Resosialisasi: Proses membuang pola perilaku yang sudah dilakukan dan menerima yang baru sebagai transisi dalam kehidupan seseorang.

Pengantar Sosialisasi
Keluarga
- Peraturan di dalam keluarga untuk bersosialisai sangat cukup dan tidak berlebihan
- Pengaruh budaya
- Dampak ras dan gender

Sekolah
- Mengajarkan nilai-nilai yang positif terhadap anak-anak dan kebiasaan masyarakat yang lebih luas
secara tradisional untuk mensosialisasikan anak-anak ke peran gender yang lebih konvensional.

Kelompok sepermainan
Gambar 1.1 Sosialisadi dengan teman sebaya
- Sebagai anak-anak yang tumbuh dewasa, kelompok sepermainan semakin berperan penting terhadap sosialisasi dengan orang lain.

Tekhnologi
- Sebaiknya tekhnologi ini sendiri mensosialisasikan sebagai norma sosial.

Tempat kerja
- Belajar untuk berperilaku tepat dalam pengaturan kerja adalah aspek yang positif dalam sosialisasi.

Agama dan Pemerintahan
- Pemerintah dan agama yang terorganisasi dalam perjalanan hidup dipengaruhi oleh melembagakan beberapa ritual tertentu.

Sumber, Rabu 16 April 2014
-  http://binusmaya.binus.ac.id



KOTA

Indonesia adalah salah satu contoh Negara di dunia yang sedang berkembang, semakin lama Indonesia semakin maju. 
Contoh yang menunjukan bahwa Indonesia berkembang adalah dengan adanya modernisasi dan Globalisasi. Modernisasi sendiri adalah suatu proses menuju ke yang lebih baik tetapi identik juga dengan pembangunan yaitu sama-sama membangun masyarakat yang lebih maju atau modern sesuai dengan situasi zaman.


Sekarang kita bicara tentang Kota Jakarta... Sekarang kalau bicara soal kota Jakarta sudah tidak lagi sama jawabannya dengan dulu, kalau dulu di tanya soal kota Jakarta jawabannya selalu kota paling nyaman dan sunyi. Tapi sekarang, kota Jakarta sudah tidak lagi seperti itu, sekarang kota jakarta dikenal sebagai kota yang penuh kemacetan dan sumpek. 

Gambar 1.1 Kota Jakarta tempo dulu dan sekarang


Kota-kota di indonesia terlihat tidak sehat. Stuktur pertumbuhannya cenderung menjadikan ruang terbuka sedangkan pemukiman terus terdesentralisasi dan bergerak menjauh dari pusat kota. Menyebar dan menggeser wilayah pertanian di wilayah pinggiran. Banyak kita jupai sekarang kota Jakarta sudah penuh kemacetan dan pemukiman warga yang kumuh yang tidak layak berada di kota. Proses ini tidak hanya membebani pengelolaan kota namun juga mengorbankan fungsi ekologis lingkungan dan tanah pertanian di wilayah pinggiran dengan segala dampaknya. Terutama dampak dari pemukiman kumuh dan kemacetan.

Gambar 1.2 Pemukiman warga yang kumuh

Gambar 1.3 Kemacetan


Beberapa faktor yang berpengaruh dalam penataan kota adalah:

  1. Sejarah
  2. Ekonomi
  3. Transportasi
  4. Infrastruktur
  5. Kependudukan
  6. Geografi
  7. Lingkungan
  8. Pemerintahan
  9. Pendidikan
  10. Pariwisata
  11. Kebudayaan


Sumber, Rabu 16 April 2014
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta


Minggu, 13 April 2014

Kelompok Sosial (Grup)

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama yaitu dengan adanya aksi dan reaksi.



Gambar 1.1 Kelompok sosial


Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: negara, sekolah.
Pembentukan Kelompok Sosial Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni muncul dari keinginan diri sendiri atau secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan yang diinginkan seseorang. 
Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Pengelompokan manusia umumnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu: 
a. keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan
b. harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kelompok
c. ideologi yang mengikat seluruh anggota
d. setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya
e. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan lainnya
f. ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antaranggota bertambah erat.


Ciri-Ciri Kelompok Sosial Tidak selamanya sekumpulan orang-orang dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Kelompok sosial harus memiliki ciri-ciri yang menjadi kriteria kelompok tersebut. Suatu kelompok sosial harus dibedakan dari bentuk-bentuk kehidupan bersama lainnya seperti kelas. Pengelompokan manusia ke dalam wadah-wadah tertentu yang merupakan bentuk-bentuk kehidupan bersama, seharusnya dilandaskan pada kriteria tertentu. 
Tanpa kriteria yang mantap sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya kelompok ataupun pengaruh kelompok terhadap pembentukan kepribadian individual. Oleh karena itu, R.M. Mac Iver dan Charles H. Page mengemukakan bahwa suatu kesatuan atau himpunan manusia baru bisa disebut kelompok sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi. Hal ini berarti suatu kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang dapat dikenali atau diketahui pihak lain, biasanya terorganisasi secara formal ataupun informal. 
b. Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya. Keanggotaan suatu kelompok sosial dilakukan melalui dua cara, yaitu mengukuhkan diri menjadi anggota kelompok dan dikukuhkan orang lain sebagai anggota kelompok. 
Gejala yang menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya, adalah: 
1) adanya sikap imitasi terhadap segala aspek dalam kelompoknya yang dilakukan melalui proses sosialisasi
 2) mengidentifikasikan diri terhadap kelompoknya, berarti setiap anggota suatu kelompok cenderung ingin sama dengan orang lain di dalam kelompoknya
3) internalisasi, yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang menggambarkan pola perilaku suatu kelompok sosial
4) keinginan untuk membela dan mempertahankan kelompoknya. 
c. Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antaranggotanya. Ciri ini cukup menonjol dari suatu kelompok sosial, terutama dalam kelompok sosial kecil yang frekuensi dan intensitas hubungan antaranggota kelompok relatif tinggi dan berlangsung secara akrab karena di antara mereka saling mengenal dengan baik. Hubungan terersebut dilatarbelakangi oleh adanya hasrat dan kebutuhan dari setiap anggota yang dalam pemenuhan nya tidak dapat dilakukan oleh sendiri. 
d. Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara anggotanya bertambah erat, misalnya, nasib, kepen tingan, tujuan, dan ideologi politik yang sama. 
e. Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku. Hal ini berarti setiap orang atau anggota-anggota dari suatu kelompok mempunyai status sosial tertentu. 
Setiap status sosial tersebut (baik sederajat maupun tidak sederajat) memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga membentuk suatu struktur. Contohnya, kelompok sosial umumnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan atas, menengah, dan bawah. Lapisan-lapisan tersebut diatur oleh suatu aturan-aturan yang berfungsi sebagai pedoman yang menjelaskan kepada setiap anggota kelompok tentang peranan yang harus dilakukan sesuai dengan statusnya, apa yang menjadi hak dan kewajibannya, dan bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam hubungan sosial. Dengan demikian, aturan-aturan juga berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian sosial guna menciptakan keseimbangan hidup dalam kelompok. Dari hubungan yang berlangsung secara terus-menerus dan mapan akan dihasilkan corak, tata cara bersikap, dan berperilaku tertentu yang kemudian disebut pola perilaku.

Sumber, Rabu 16 April 2014

- http://www.siswapedia.com/pengertian-kelompok-sosial/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial

Rabu, 02 April 2014

Hasil reportase penjual dan pekerja.

PEKERJA



Gambar 1.1
1.  Nama : Dandy Januar
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Karyawan warnet
Nilai hidup yang dipegang : Menjalani prinsip yang akan 
membuahkan hasil.
Nilai religi : Percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik.
Pengalaman baik : Bisa membeli barang dari penghasilan sendiri.
Pengalaman buruk : Kehilangan orang yang disayang.




2.  Nama : Wawan
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Ekspedisi produk (mempromosikan produk)
Nilai hidup yang dipegang : Berani benar, berani berhasil.
Nilai religi : Percaya Tuhan akan memberikan hasil yang sempurna.
Pengalaman baik : Dapat memberikan nafkah untuk keluarga.
Pengalaman buruk : Hampir terlindas ban mobil saat hendak pergi bekerja.


3.   Nama : Adi
Umur : 27 tahun
Gambar 1.2
Pekerjaan : Penagih produk
Nilai hidup yang dipegang : Semangat untuk satu tujuan.
Nilai religi : Percaya Tuhan, shalat 5 waktu dan berdoa.
Pengalaman baik : Bisa menolong teman dalam keadaan darurat.
Pengalaman buruk : Gagal atau tidak mencapai titik 100% menolong yang susah/membutuhkan (teman).


PENJUAL



 1.  Nama : Ai Kartini
Umur : 37 tahun
Gambar 1.3
Pekerjaan : Penjual mie (warung)
Nilai hidup yang dipegang : Percaya diri, bahwa segala sesuatu akan berhasil.
Nilai religi : Percaya kepada takdir Tuhan.
Pengalaman baik : Mendapatkan untung.
Pengalaman buruk : Disaat hujan, peminat sepi dan pendapatan berkurang dari biasanya.







2.     Nama : Endang
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Penjual kue kering
Nilai hidup yang dipegang : Menjalani prinsip dan berani bertanggung jawab.
Nilai religi : Percaya bahwa Tuhan akan memberikan hasil yang sempurna.
Pengalaman baik : Menafkahi keluarga dengan 6 orang anak.
Pengalaman buruk : Komentar yang kurang berkenan dari para konsumen.

3.     Nama : Edi
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Penjual bakso
Nilai hidup yang dipegang : Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Nilai religi : Tetap bersyukur atas segala sesuatu.
Pengalaman baik : Bakso yang dijual habis dalam waktu 2 jam.
Pengalaman buruk : Menabrak tukang telor.